cerita persona4 chapter-1

Persona 4: Memories Of You...

Author’s note: Ni cerita 10000% punya ATLUS!!!

Summary: memang cerita ini diambil dari OST nya Persona 3. tapi cerita tetep milik Persona 4 sepenuhnya. Cerita ini bkl aq masukin kategori Tragedy/ romance. Soal judul, itu karena ada sangkutan dgn ingatan ato memori main char. I hope you like it! Setting kejadian di true ending dan setelahnya.

Pairing: Seta Soujix(cewek) [pairing bkl dijelaskan nanti]

“Jadi Senpai, kapan kita ketemu lagi?” kata Rise dengan nada sedih.

“Aku bakal sesering mungkin menemui kalian.” Jawab Souji santai. Ia berusaha menutup-nutupi rasa sedihnya juga.

Lalu Yukiko mendekat. Lalu diikuti dengan Chie dan Yosuke.

“Seta-kun, jaga dirimu baik-baik ya.” Kata gadis berambut hitam yang sering memakai bando merah favoritnya.

Souji hanya balas mengangguk sambil tersenyum.

“Souji, sering-sering kesini ya! Aku ingin makan bekal buatanmu yang sering kamu bagi-bagikan pada kami! Moga-moga tambah enak! Kalo nggak, jangan harap aku mau makan! Ngerti?” Seta tahu alasan Yosuke berbicara seperti itu. Supaya tangisnya tidak sampai meledak!

“Oya, waktu aku ke sini lagi, kalian(chie ma yosuke) berdua harus sudah jadian ya!” balas Souji.

“I-i-i-iya! Kalau kami sudah jadian tapi kamu nggak datang juga, maka kamu akan kuberi hadiah spesial!!” sahut Chie menantang.

“Hadiah apa?”

“Chie’s SUPER KICK!!!” Seta langsung terlonjak dan mundur beberapa langkah. Chie terlalu tomboy!!! Semoga begitu jadian dengan yosuke dia bisa jadi sedikit feminin! “Hati-hati ya, Seta senpai!” suara itu berasal dari Naoto. Kanji hanya diam dan tersenyum.

Sudah hampir waktunya untuk Souji berangkat. Tapi Souji masih tidak ingin kehilangan saat-saat seperti itu. Terlalu menyedihkan kalau sudah berteman dekat, tapi suatu saat harus berpisah. Mengenai hal itu, Souji jadi tersadar oleh suatu hal.

“Semuanya...Arigato!!” ketika Souji berterima kasih pada semuanya ia mengatakannya sambil membungkuk.

Yukiko berjalan mendekati Souji diserati dengan tatapan bingung teman yang lain. Dengan sekejap Yukiko mencium pipi kiri Souji dan lalu berkata

“Arigato gosaimasu...Seta-kun...”

Sekejap wajah Yukiko dan Souji jadi merah tomat. Rasanya saat-saat seperti itu tak ingin diakhiri perpisahan bagi Souji.

Mau tidak mau Souji tetap jalan masuk menuju ke dalam kereta.

Di dalam kereta Souji menatap semua teman-temannya hingga kereta berjalan jauh, lalu ia duduk menatap pegunungan yang ada di Inaba.

Ia mengambil i-pod nya dan mulai mendengarkan lagu favoritnya.

Mujihina kotoba dake ga datarame ni machi ni afureteru

Meaninglesswords mercilessly over flow our little village

Never more, setsunaku nagareteta koe

Never more, the painful voice flows

Nanigenai michijou ga sayonara wo tsuge

The casual days are soon saying good bye to us

Bokura no kakegae no nai hi ushirawareteta

Slowly, we part with those irreplaceable days

Taiyoukakusi kirisame hikari wo ubai

The rain conceals our sunlight away

Shinjiru mono nakishiteta boku wa nayami dakedo

Losing those that I believe in, I feel anxious, but

Wasurenaiyo daijina minna to sugoshita mainichi

I will never forget, those days that I spent with everone

Never more kurai yami mo hitori janaisa

Never more, even in the deep darkness I still won’t be alone

Mitsukedasuyo daijina nakushita mono wo

I will find once again, those valuable things that I lost

Never more kimi no koe ga kitto sou boku wo michibikuyo

Never more, your voice will certainly show me the way

Shinjite itayo osanai korowa tashikani

I believed in the memories of my childhood days

Itsunomanika wasureteta taisetsuna kotoba

Unnoticed, I had forgotten them, those precious words

Samenai sekai no naka de sagashimotomete

Within the world of my unconsciousness, I was seeking for them again

Boku wa yatto mitsuke tayo kokoro no aku ni atta

And I finally found them in the depth of my heart

Kono mama densha noreba nido to aenaki ki ga shite

As I get on the train, I suddenly have a feeling that

Never more tomadou se wo kimi ga sotto osuyo--

I will never be able to see you again--

“Yukiko...aku....”

---------

---------

“Haaah, hari-hari tanpa Souji pasti bikin bosan abiezzz!!” keluh Yosuke.

“Eh, kenapa kamu tadi nggak nagis aja? Padahal tadi udah mewek-mewek jelek gitu?” ledek Chie. Yukiko terlihat mulai terkiki. Kalo ditambah satu ledekan lagi, mungkin Yukiko bakal ketawa-ketiwi terus ampe 2 jam! Eh, bukan mungkin lagi, tapi dijamin!

“Hah, seharusnya kamu aja tadi yang nangis! Bila perlu sampe stasiunnya banjir, biar Souji nggak bisa pulang gara-gara keretanya rusak ato apalah !”

“Huhu..huhuuu...” Naoto berhenti berjalan dan mulai memperhatikan Yukiko. Naoto mulai kebingungan mencari cara untuk menghibur Yukiko.

“Astaga! Yukiko, kamu nangis ya? Aduuuh, jangan sedih gitu dong! Nanti kalo sudah sampe, Seta-senpai pasti telepon kita, Jangan khawatir!”

“Huuhhuhu....BWAHAHAHA....HAHAHAHAHAHA” Yukiko terbahak-bahak. Begitulah kalo Yukiko udah ketawa. Rise menutup mulut Yukiko dengan harapan dia bisa berhenti ketawa. “Bikin aku tegang aja! Kirain kamu nangis tau! Ketipu mentah-mentah deh!”

“Malam ini kita makan di Junes Foodcourt yuk! aku traktir deh.” ajak Yosuke. “Setujuuu!!!! Aku mau makan steak ayam special Junes yang terkenal enak dan harganya 100000 yen! Horeee!!!” teriakan Chie seketika membuat raut wajah Yosuke jadi kusut sekusut-kusutnya. “Tau gitu nggak jadi traktir deh.” Sesal Yosuke.

-----------------

Junes Foodcourt

-----------------

“Aaaaah, kenyang-kenyang! Makasih Yosuke!” kata Chie santai sambil menepuk-nepuk perutnya yang penuh terisi 10 macam steak yang ada.

“Sama-sama...kamu bikin aku cepet melarat aja!” (kalo di animasikan, Yosuke nangis, plus ada gambar uang melayang-layang di sekelilingnya)

Entah kenapa tiba-tiba Kanji dan Rise lari terbirit-birit menghampiri mereka yang baru selesai makan.

“Anu...ada..beri...ta...gawat!” nafas mereka berdua tersengal-sengal dan terputus-putus.

“Ada apa?” Tanya Yosuke masih dengan gaya santainya.

“Kere...ta......Souji...” Kanji mencoba menjawab, tapi nafasnya masih sesak.

“A-ada apa dengan kereta yang ditumpangi Souji?!” suasana mulai tegang ketika di kepala Yosuke mulai bermuncula firasat buruk.

Tanpa pikir panjang, Kanji dan Rise langsung mengajak rombongan mereka ke bagian penjualan TV di Junes.

Salah satu TV menayangkan berita khusus yang baru saja diliput malam itu juga. Dalam tayangan TV itu tampak reporter berita sedang lari kesana-kemari sambil menjelaskan apa yang sedang diliput.

Kereta yang baru saja berangkat tadi siang mengalami kecelakaan yang cukup serius. Diperkirakan ¾ dari penumpang kereta tersebut tewas ketika insiden berlangsung, 13 orang luka berat, 5 orang luka ringan. Penyebab terjadinya insiden ini masih belum diketahui pasti penyebabnya. Menurut perkiraan polisi, disebabkan karena ada rel yang putus dan mesin yang mengalami ini-“

Rombongan Yosuke menyaksikan berita tersebut tak percaya. Chie mulai menangis di pelukan Yosuke. Rise menutup telinganya, berharap ia tidak bisa mendengar berita tersebut. Naoto mencubit pipinya untuk memastikan ia bermimpi ato nyata. Kanji Cuma bisa menatap kosong ke arah layar. Yukiko...hanya terdiam dan akhirnya mulai menangis....

“Uhuhuhu...huuhuu....ini...pasti mimpi kan? Iya kan?”

“Yukiko...” Teddie mencoba menenangkan Yukiko walaupun sebenarnya ia juga ingin sekali menangis.

“Iya kan? Ayo jawab!!” nada perkataan Yukiko mulai naik dan terdengar bergetar.

“Yukiko...ini kenyataan...Souji...” Naoto mulai berbicara walaupun ia sendiri juga sedang menangis.

“Bohong! Nggak! Nggak mungkin!! Souji sudah janji! Dia bakal...*sob* dia bakal kunjungi kita! Ini pasti mimpi!!”

PLAAAKK!!!!

Diluar dugaan semuanya, Yosuke menampar Yukiko tepat di pipi.

“Yukiko...semua ini nyata. Bukan manipulasi ataupun mimpi. Ini kenyataannya. Semoga Souji termasuk ¼ di antara penumpang yang selamat. Setidaknya itu lebih baik. Souji...”

“Uhuhuhu....sakit....uhuhuhu...” isak Yukiko.

“Maaf kalau aku tadi menamparmu terlalu keras.”

“Bukan...bukan sakit karena tamparanmu. Perasaanku...nggak enak banget....”

Yak, itulah cerita chapter 1. hahaha, mau bad ending atau good ending. Di kedua sisi sih aku udah punya ide. Jadi aku bakal cari suara terbanyak buat pemilihan good ato bad ending. Kalo ada yang kurang ato mungkin jelek, masukin aja dlm reviewnya ya! Pleaseeeee!!!! Aku sgt butuh review dari kalian!!!*cries*

Mengenai lagu yang didengarkan Souji, aku sengaja pake lagu endingnya p4 sendiri. Habis cari-cari terjemahan dari lagunya, lumayan cocok juga. Terus kenapa ga pake ‘Memories Of You’ aja? Kan judulnya’ Persona 4: Memories Of You ‘? Yaaah, itu masih rahasia author.

Hahaha, pleaseeee..... jgn lupa kasih review yaaaa....

Kalo nggak ngasih review takutnya nanti dicium pipi ma Junpei aka Stupei lhoooo....

0 komentar:

Posting Komentar